Tampilkan postingan dengan label General. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label General. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 April 2016

Ilmu Peternakan Overview, Mengenal Dunia Peternakan dari Nol

logytex.blogspot.com/2016/4/ilmu peternakan,html





Dunia agribisnis peternakan bukan hanya memikirkan bagaimana caranya memasarkan hasil-hasil ternak seperti daging, susu, telur dan lainnya. Hal-hal lain yang mendukung dalam berorientasi bisnis peternakan juga wajib diketahui agar dapat mendukung produktifitas bisnis. Yang pokok harus diketahui mengenai peternakan antara lain mengenai asal usul, terminology, jenis-jenis ternak, klasifikasi, ciri, sifat,  anatomi tubuh, potensi, peranan, #prospek usaha bidang peternakan, konsep peternakan, konsep agribisnis dan strategi pengembangan agribisnis di bidang peternakan.
Melalui artikel ini saya akan sedikit memberikan gambaran umum mengenai ilmu peternakan.

Dalam kehidupan sehari-hari tidak sedikit orang yang menganggap semua hewan adalah ternak, padahal istilah ternak sendiri memiliki arti yaitu hewan yang sudah melewati proses penjinakkan (domestikasi) oleh manusia yang seluruh hidupnya diatur baik kandang, ransum, kesehatan, dan lainnya uuntuk diambil manfaatnya berupa daging, susu, telur, kulit, bulu, dan sebagai ternak #hias

Sedangkan hewan adalah semua binatang yang hidup di darat, air, laut baik jinak maupun masih liar.
Untuk mengenal lebih jauh tentang peternakan secara umum, silakan simak penjelasan-penjelasan berikut:

A.  Istilah Peternakan



Menurut undang-undang pokok kehewanan, undang-undang nomor 6 tahun 1967, tenttang ketentuan-ketentuan pokokpeternakan dan kesehatan hewan, Bab 1 Pasal 1,  dikemukakan beberapa istilah di antaranya :
  • Ternak :adalah hewan piara yang kehidupannya yakni tempat, perkembang biakan, serta manfaatnya diatur oleh manusia serta dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia
  • Peternak : adalah orang atau badan hokum dan atau buruh peternakan yang mata pencahariannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari hasil peternakan.
  • Peternakan : adalah pengusahaan/pembudidayaan/pemeliharaan ternak dengan segala fasilitas penunjang bagi kehidupan ternak.
  • Peternakan murni : adalah cara peternakan dimana perkembang biakan ternak-ternaknya dilakukan dengan jalan pemacekan antara ternak/hewan yang termasuk dalam satu rumpun.
  • Perusahaan peternakan : adalah usaha peternakan yang dilakukan pada tempat tertentu serta prkembang biakannya dan manfaatnya diatur dan diawasi oleh peternak-peternak.
  • Kelas ternak : adalah sekumpulan atau sekelompok bangsa-bangsa ternak yang dibentuk dan dikembangkan mula-mula di suatu daerah tertentu
  • Bangsa ternak (breed) : adalah suatu kelompok dari ternak yang memiliki persamaan dalam bentuk morphologis, sifat-sifat fisiologis dan bentuk anatomis yang karakteristik untuk tiap-tiap bangsa dan sifat-sifat persamaan ini dapat diturunkan pada generasi selanjutnya


B.  Jenis Jenis Ternak



Jenis ternak secara umum terbagi menjadi 3 yaitu ternak unggas, ruminansia, non ruminansia, aneka ternak. Penjelasan lebih lanjutnya adalah sebagai berikut:

1.   Unggas



Menurut Wikipedia kata unggas memiliki arti jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan daging, telur, dan bulunya. Umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek).

Ciri umum dari unggas adalah sebagai berikut :
  • Memiliki sepasang sayap, tetapi tidak semua bisa terbang
  • Untuk unggas air kakinya memiliki selaput diantara sela-sela jari
  • Makanan yang biasa diberikan berupa biji-bijian seperti, jagung, dedak padi, dll
  • Hasil yang didapat dari ternak unggas berupa daging, telur dan bulu.
  • Sitem pencernaan meliputi paruh, rongga mulut, esophagus, tembolok, perut kelenjar, empedal, usus, rectum, dan kloaka.

2.  Ruminansia



Ruminansia adalah #jenis ternak pemakan rumput (herbivora) yang memiliki 4 perut dalam organ pencernaannya. Keempat perut itu yaitu rumen, reticulum, omasum dan abomasum. Ruminansia mendapat keuntungan karena dalam pencernaannya menjadi sangat efisien dalam menyerap nutrisi makanan dan membantu mikroorganisme didalam perut-perut pencernaannya.

Semua hewan yang termasuk kedalam ruminansia ini adalah sapi, kambing, dan kerbau.

Ciri umum dari ternak ruminansia ini adalah sebagai berikut:
  • Memiliki rumen, reticulum, omasum, dan abomasum dalam organ pencernaannya.
  •  Memiliki kaki empat
  • Makanan yang biasa diberikan untuk ternak ini berupa hijauan, konsentrat, bahan tambahan dan bahan penguat lainnya
  •  Hasil yang didapat dari ternak ruminansia berupa daging, susu, dan kulitnya


3. Aneka Ternak



Aneka ternak adalah ternak-ternak yang tidak berada dalam satu kelas dan biasanya merupakan hewan yang belum familiar untuk di ternakkan. Yang termassuk dalam hewan aneka ternak antara lain kelinci (lepus cuniculus), Lebah (Api species), Puyuh (Coturnix coturnix), jangkrik, kroto, wallet, kodok, cacing, bekicot, dll.

C.  Potensi dan Peranan Peternakan bagi Manusia


Peternakan memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang biak, baik diternakkan secara ekstensif, semi intensif ataupun ekstensif. Namun untuk menjadikan peternakan menjadi sumber penghasilan yang baik, beternak secara intensif memiliki keuntungan yang lebih besar. Tentunya dengan perhitungan usaha yang baik.

Secara umum semua hasil peternakan memiliki potensi dan peranan bagi manusia. Bahkan ada istilah ‘zero waste’ artinya semua bagian dari ternak dapat dimanfaatkan bagi manusia seperti daging, telur, dan susu dari ternak dapat dikonsumsi sebagai sumber protein hewani, bulunya dapat dipakai sebagai kerajinan dan bahan pembuatan ‘shuttle cock’ untuk bermain bulutangkis, kulit ruminansia dapat dipakai sebagai makanan dan juga fungsi lain seperti bedug. Bahkan kotorannya saja dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sumber biogas, dan lain-lain.

Seperti kita ketahui bersama bahwa kebutuhan daging semakin hari semakin meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk. Khusus di Indonesia saja jumlah penduduk saat ini mencapai lebih dari 245 juta.


D.  Prospek Usaha Bidang Peternakan


Di Indonesia tingkat konsumsi protein hewani sendiri masih tergolong rendah, yaitu 6 gram/kapita/hari. Bandingkan saja dengan rata-rata penduduk Dunia yang mengonsumsi protein hewani yang telah mencapai 26 gram/kapita/hari. Angka ini tentunya memiliki selisih yang cukup besar, tetapi  semakin hari juga kesadaran masyarakat akan konsumsi protein hewani juga semakin baik. Oleh sebab itu dapat kita ambil kesimpulan bahwa bidang peternakan masih memiliki prospek usaha yang besar.

Faktor yang dapat kita jadikan dalam mendukung  peluang usaha dibidang peternakan adalah sebagai berikut:
  • Jumlah Penduduk: jika melihat jumlah penduduk saat ini yang telah mencapai 245 juta penduduk dengan tingkat pertambahann penduduk 1,5 % dan tingkat pertumbuhann ekonomi 5-6 % tentunya membutuhkan ketersediaan daging, telur, susu yang meningkat pula.  Sedangkan kondisi persediaan daging saat ini masih kurang. Hal ini menunjukann bahwa pengembangan wirausaha peternakan merupakan salah satu solusi penyediaan hasil ternak
  • Potensi Geografis : sebagian wilayah Indonesia adalah wilayah yang masih potensial untuk pengembangan usaha ternak
  • Faktor Sumber Daya Alam : faktor ini lebih mengarah kepada banyaknya potensi #pakan untuk ternak yang dapat dijadikan sumber #pakan ternak.
  • Dukungan Pemerintah : bidang peternakan adalah salah satu bidang yang mendapatkan dukungan berupa penyediaan bibit, ilmu pengetahuan, tenaga ahli, dll.
Disamping prospek baik dibidang peternakan, juga dihadapkan pada masalah atau persoalan yang berkepanjangan. Seperti sebagian orang yang masih menganggap beternak itu kotor, bau, dll. Hal ini menjadi penghambat bagi orang-orang yang ingin beternak, terutama orang yang mengenal peternakan lebih jauh.

Masalah atau kendala lain dalam pengembangan wirausaha peternakan di Indonesia adalah sebagai berikut:
  • Masih kurangnya suplai untuk bibit ternak terutama untuk teernak sapi (masih banyak Impor)
  • Pemeliharaan ternak masih hanya sebagai sambilan (tidak intensif)
  • Manajemen usaha peternakan tradisional yang kurang baik
  • Pengetahuan teknologi peternakan yang kurang memadai
  • Tingginya minat beternak beberapa jenis ternak belum diiringi regulasi yang baik


E. Sapta Usaha Peternakan



Program sapta usaha peternakan (SUP) sebenaranya sudah lama dikenalkan oleh pemerintah dari tahun 1985 namun belum banyak di adopsi oleh peternak. Bannyak faktor yang mempengaruhi kenapa hingga sekarang masih banyak peternak yang hanya beternak secara ekstensif atau secara tradisional. Cara seperti ini hampir tidak memperhatikan aspek teknis dan perhitungan usaha. Cara ini menghasilkan produksi yang rendah karena masih banyak ternak yang mati sebelum dewasa.

Pola seperti itu dapat diperbaiki agar produktifitas, kualitas dan perhitungan secara ekonomi dapat menjadi lebih baik. Untuk itu sebagai peternak yang baik harus memiliki kerangka konsepsional sebagai pedoman dasar pengelolaan ternaknya. Inti konsepnya bertumpu pada hakikat usaha peternakan yang dikenal sebagai sapta usaha peternakan berikut ini:
  • Pemilihan bibit ternak yang unggul
  • Pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan hama dan #penyakit
  • Persediaan #kandang yang baik
  • Pemberian ransum yang cukup dan berkualitas
  • Pengelolaan produksi
  • Penanganan pasca panen
  • Pemasaran dan manajemen usaha
Dengan menerapkan program sapta peternakan tersebut maka peternak dapat meningkatkan produktifitas, potensi, dan sumber daya ternak menjadi lebih efisien.

F.  Perkembangan Agribisnis Berbasi Peternakan


Usaha peternakan sudah ada sejak lama dikembangkan di Indonesia. Semakin hari agribisnis peternakan di Indonesia mengalami peningkatan baik dalam sector bisnis pra-produksi, produksi, dan pasca produksi peternakan. Dalam teknologi peternakan juga mengalami peningkatan seperti dalam teknologi #pakan ternak, teknologi pasca panen, pengolahan makanan dari hasil peternakan dan lain-lain.

Demikian ulasan mengenai gambaran umum tentang ilmu peternakan semoga dapat menjadi referensi bacaan dan rujukan. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-teman anda.

Terimakasih.
Read More

Panduan Belajar Bisnis Peternakan yang menguntungkan

logytex.blogspot.com/2016/4/belajar-bisnis-peternakan.html


Panduan Belajar Bisnis Peternakan yang menguntungkan – Ketika anda membuka halaman ini berarti Anda seorang yang memiliki minat di bidang peternakan dan tertarik untuk mengetahui seluk beluk atau setidaknya anda ingin tahu bisnis peternakan itu seperti apa. Kenapa kok saya mau repot-repot membuat blog ini, padahal sudah tidak sedikit website berbahasa Indonesia yang yang membahas tentang peternakan.

Bahkan sebenarnya belajar beternak itu kan bisa langsung praktek saja tanpa ada panduan internet pun mereka bisa.  Itu karena ternyata masih ada saja teman-teman yang bertanya baik itu yang bertanya langsung ataupun via media sosial. 


Pertanyaannya kebanyakan sama seperti, “mau bisnis ayam nih, kayaknya menguntungkan gimana ya caranya?”.  Padahal kita sama-sama tahu bahwa hampir informasi bisa kita Tanya sama “mbah google”. Hhe


Pepatah lama mengatakan “tak kenal maka ta’aruf” eh salah “tak kenal maka tak sayang”, begitu juga dengan peternakan. Ada banyak orang yang menganggap bahwa peternakan itu identik dengan kandang, kotor, dan susah jadi bisnis yang menguntungkan.


Pendapat ini tidak bisa disalahkan juga, karena beberapa anggapan itu memang benar adanya.  Tetapi sebenarnya beternak itu hobi yang menyenangkan dan menguntungkan. 


Sebagian orang mungkin masih menganggap bisnis peternakan hanya menjual ternak hasil pemeliharaan, padahal yang namanya peternakan itu mulai dari persiapan “senjata” (baca peralatan beternak), pelaksanaan, sampai sudah jadi makanan yang siap disantap pun itu masih peternakan.
Bahkan ayam menjadi komoditas peternakan yang saat ini masih menjadi menu spesial di rumah makan dan diberi nama yang menurut saya “aneh” seperti ayam iblis, ayam bengkak, ayam judes, ayam geprek, ayam penyet, ayam bledex dan ayam-ayam lainnya.


Sebelum terjun di bidang usaha peternakan tentunya kita harus mengenal dulu apa saja yang masuk kedalam kategori bisnis peternakan dan bagaimana cara melakukannya.  Karena masih jarang orang yang berhasil dalam bisnis hanya dengan modal nekat.


Usaha dibidang peternakan itu banyak macamnya, mulai dari jenis ternaknya atau jenis usahanya kalau saya sebutkan satu persatu mungkin akan membuat anda kebingungan.


Nah, yang akan saya jelaskan disini adalah gambaran umum singkat #prospek usaha beberapa komoditas ternak yang menguntungkan. Nanti akan saya jelaskan.


Dengan membaca panduan singkat bisnis peternakan ini diharapkan pembaca akan memahami apa saja bisnis di bidang peternakan, bagaimana cara melakukannya dan lain-lain. Selamat membaca!


[WARNING! Sebaiknya anda membaca artikel ini dulu sampai selesai, setelah itu baru buka link-link yang ada di blog ini]

A.      Apa saja yang termasuk bisnis peternakan?


Secara bahasa kita sudah dapat mengerti bahwa bisnis peternakan adalah semua bisnis yang ada embel-embel ternaknya. Sebenarnya tanpa anda sadari mungkin disekitar anda sekarang ada hal-hal yang hubungannya dengan peternakan. Jadi, bisnis peternakan dapat dibagi sebagai berikut :
  • Pra-produksi : bisnis peternakan sebelum pelaksanaan budidaya, baik bahan maupun peralatan usaha. Beberapa contohnya yaitu jual ransum, jual jasa kosnsultan nutrisi, jual desain kandang 3D (SkethUp), jual obat dan perlengkapan produksi, poultry shop, dan lain-lain.
  • Produksi : bisnis produksi peternakan yang menghasilkan daging, telur, susu, bulu, bibit,  dan ternaknya. Beberapa contohnya yaitu ternak ayam, ternak sapi, ternak kelinci, ternak kroto, ternak, kambing, ternak puyuh, dan lain-lain.
  • Pasca-produksi : bisnis peternakan setelah pelaksanaan budidaya, baik secara operasional maupun pemasarannya. Beberapa contohnya adalah jual makanan olahan hasil peternakan seperti ayam bakar/goreng, warung bakso, jual sate, jual telur asin, dan lain-lain.
Apapun bisnis peternakan yang sudah atau akan jalankan agar terus menguntungkan, tidak terlepas dari yang namanya belajar. Belajar disini tidak hanya tentang ‘#cara beternak’ saja tetapi semua hal yang berkaitan dengan peternakan.


Baca lebih lanjut : Pengantar belajar ilmu peternakan

B.      Beberapa jenis ternak yang memiliki prospek bisnis yang baik


Anda pasti pernah melihat atau mendengar kisah sukses dari beberapa orang peternak yang berhasil mendapatkan keuntungan puluhan hingga ratusan juta rupiah perbulan dari bisnis peternakan-nya.
Ada banyak jenis ternak yang memiliki #prospek usaha yang bagus. Berdasarkan apa yang saya amati, setidaknya inilah beberapa ternak  yang memiliki #prospek usaha yang baik kedepan. Diantaranya adalah:

1.      Ternak Ayam


Ayam merupakan jenis ternak unggas yang mudah diternakkan. Ayam terdiri dari ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras (ayam kampung), serta ayam #hias yang beraneka ragam. Sekarang ini usaha ayam mengalami perkembangan yang cukup signifikan dikarenakan kebutuhan pasar yang terus besar. Setiap restoran, café, atau rumah makan pasti tidak meninggalkan menu ayam sebagai menu spesial.

Untuk penjelasan lebih lanjut silakan baca artikel saya lainnya yang berjudul:
·         Panduan Cara Beternak Ayam Broiler Secara Intensif
·         Panduan Cara Beternak Ayam Petelur Secara Intensif
·         Panduan Cara Beternak Ayam Kampung Secara Intensif

2.       Ternak Bebek


Itik atau lebih dikenal dengan bebek mempunyai pasar yang cukup besar karena diketahui sebagai penghasil telur yang berprotein dan bergizi tinggi. Permintaan akan telur bebek terus meningkat setiap harinya. Selain berpotensi menghasilkan telur konsumsi, kita juga dapat berbisnis dalam penyediaan DOD (Day Old Duck) atau bebek umur sehari atau juga bebek pedaging. Sebagaimana kita ketahui bahwa daging bebek merupakan menu favorit.

Untuk penjelasan lebih lanjut silakan baca artikel saya lainnya yang berjudul:
·         Panduan Cara beternak itik petelur secara intensif
·         Panduan Cara Beternak Itik Pedaging Secara Intensif

3.       Ternak Burung Puyuh


Puyuh adalah jenis burung yang bertubuh kecil, tidak dapat terbang dalam waktu yang lama, dapat berlari cepat dan kemauan untuk mengerami telurnya rendah.  Ternak jenis ini adalah jenis ternak yang menghasilkan telur, telur puyuh mempunyai warna yang unik yaitu abu-abu dan bercak coklat.
Prospek usaha puyuh sebagai penghasil telur konsumsi juga sangat besar seiring banyaknya permintaan rumah makan yang juga menyediakan telur puyuh di pilihan menunya. Keunggulan puyuh antara lain mudah diternakkan dan makanan yang tidak sulit dicari, tetapi kemampuan memproduksi telurnya tinggi.

Baca Lebih Lanjut : Panduan Cara Beternak Puyuh Secara Intensif

4.       Ternak Kambing


Kebutuhan akan daging kambing setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kondisi ini menjadikan peluang bagi kita untuk mulai beternak kambing. Pasar potensial untuk ternak kambing ada pada hari raya Qurban atau aqiqah. Selain itu saai ini kamping perah penghasil susu seperti kambing etawa pertumbuhannya juga meningkat. Selain sebagai obat susu dari kambing etawa memiliki khasiat yang lebih baik dari susu sapi.

Baca Lebih Lanjut :
·         Panduan Cara Beternak Puyuh Secara Intensif
·         Panduan Cara Beternak Domba Secara Intensif
·         Panduan Cara Beternak Kambing Etawa Secara Intensif

5.       Ternak Sapi


Ternak sapi adalah salah satu alternative yang sangat baik karena memiliki dukungan dari pemerintah. Kondisi peternakan sapi saat ini masih kekurangan pasokan sapi bakalan lokal  sehingga terjadi impor sapi bakalan dan daging. Melihat kondisi ini kita sebagai saya dan kita semua sebagai orang Indonesia tentunya sama-sama merasakan. Oleh karenanya apabila anda berniat beternak sapi, maka ini akan langsung mendapat dukungan dari pemerintah apalagi kini banyak kelompok ternak sapi yang mendapatkan bantuan mulai dari modal usaha, ilmu, dan peralatan usaha lainnya. Tentunya ini menjadi peluang bagi kita semua untuk beternak sapi.

Baca Lebih Lanjut :
·         Panduan Cara Beternak Sapi Potong Secara Intensif
·         Panduan Cara Beternak Sapi Perah Secara Intensif

6.       Ternak Kelinci


Produktifitas yang tinggi dalam menghasilkan anakan dalam waktu hamil yang relative singkat masih menjadi alasan kuat mengapa kelinci sangat prospektif untuk dijadikan bisnis. Seiring berjalannya waktu kelinci bukan hanya dijadikan sebagai hewan potong atau hewan hias juga, tetapi kelinci dappay menjadi hadiah atau kado spesial bagi beberapa orang.

Baca Lebih Lanjut : Panduan Cara Beternak Kelinci (Potong dan Hias)

7.       Ternak Kalkun


Perngembangan ternak Kalkun merupakan salah satu peluang wirausaha dan membuka lapangan kerja dalam skala usaha rumah tangga hingga skala industry komersial. Ternak ini memiliki potensi pengembangan yang cukup besar.  Kalkun memiliki nama latin Meleagris gallopavo dan dikenal sebagai kalkun liar. Kalkun di eropa di pelihara segbagai ternak pedaging karena potensi biologisnya yang dapat mencapai bobotnya 12 kg.
Baca Lebih Lanjut : Panduan Cara Beternak Kalkun Secara Intensif

8.       Ternak Burung Hias


Burung hias kini menjadi hobi banyak orang, berbagai keunikan seperti warna, kicauan, jenis, dan keunikan lainnya dapat menjadi lading bisnis bagi siapa saja yang ingin mengembangbiakannya.

C.      Cara Menentukan Bisnis Peternakan yang cocok


“Bisnis peternakan apa yang cocok untuk saya jalankan?” ini adalah contoh pertanyaan yang biasa orang tanyakan. Sebenarnya pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh diri Anda sendiri, karena yang paling tahu tentang minat, modal, kondisi lingkungan, dan kemampuan seseorang adalah dirinya sendiri.
Sebagai salah satu contoh, dulu saya pernah mencoba usaha ternak hias yang sebenarnya banyak peminatnya. Tetapi walaupun memiliki prospek yang menguntungkan, tapi akhirnya saya tutup sendiri. Kenapa? Karena saya merasa tidak cocok dan belum bisa fokus menjalaninya. Walaupun tidak cocok bagi saya, ternyata banyak juga peternak yang sukses menekuninya dan omsetnya lumayan. SEE? Ternyata tidak cocok bagi saya tapi cocok dengan orang lain.
Saran saya, pilihlah bisnis peternakan yang anda bisa fokus menjalaninya, sesuai dengan minat anda, kondisi lokasi yang mau dijadikan tempat beternak, dan mengukur kesiapan kita.

D.      Kiat Sukses manajemen usaha peternakan


Setidaknya ada 3 hal yang mempengaruhi suksenya bisnis peternakan yaitu bibit ternak yang unggul, ransum yang berkualitas, dan manajemen usaha yang baik. Ketiga hal ini penting diketahui bagi siapa saja yang ingin sukses di usahanya.

Nah, disini saya akan memberikan gambaran umum tentang manajemen usaha peternakan.

1.       Pemilihan Bibit


Bibit merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha peternakan. Bibit yang baik dibarengi dengan manajemen yang  tepat merupakan faktor yang menentukan tinggi rendahnya produktivitas ternak. Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan pemeliharaannya. Jika bertujuan untuk menghasilkan sapi potong maka pilihlah sapi jenis unggul yang memang diperuntukkan untuk sapi potong. Jika ingin beternak itik petelur maka pilihlah itik yang memiliki kemampuan produksi yang tinggi.
Dengan pemilihan bibit ternak merupakan satu dari tiga faktor yang paling mempengaruhi produktifitas ternak. Tiga faktor itu adalah bibit, manajemen, dan ransum. Berikut ini beberapa kriteria pemilihan bibit yang baik untuk semua jenis ternak:
  • Sehat dan bebas dari segala cacat fisik
  • Mempunyai catatan silsilah atau kartu recording
  • Umur yang masih produktif
  • Untuk tujuan breeding maka carilah Pejantan atau Indukan yang sehat dan memiliki alat reproduksi yang baik

2.       Manajemen Perkandangan


Untuk menjadi wirausaha ternak yang baik, syarat yang harus dipennuhi adalah ternak harus dikandangkan. Selain sebagai tempat berproduksi kandang juga memiliki fongsi sebagai tempat berlindung dari cuaca buruk, hewan liar, pencuri, dan memudahkan pemeliharaan dan perawatan ternak.

Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang bagi ternak adalah sebagai berikut:
  • Bentuk kandang yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ternak
  • Harga pembuatan kandang seekonomis mungkin tapi membuat ternak nyaman
  • Ukuran kandang yang sesuai, jangan terlalu keci juga terlalu besar
  • Mempunyai tempat pembuagan kotoran
  • Lokasi kandang tidak jauh dari rumah (alasan keamanan), tetapi untuk beberapa ternak usahakan minimal 200 meter dari pedesaan.
  • Desain kandang harus mudah dibersihkan

3.       Manajemen Pemberian Ransum


Ransum atau pakan ternak merupakan factor yang paling besar pengaruhnya terhadap produktifitas dan merupakan biaya produksi terdinggi dari suatu usaha peternakan. 60-80% biaya yang dikeluarkan untuk usaha ternak berasal dari ransum, Sehingga dapat dikatakan bahwa ransum yang baik adalah ransum yang bukan hanya dapat meningkatkan produktifitas ternak tetapi juga harus seekonomis mungkin.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui dalam penerapan manajemen pemberian ransum pada ternak:
  • Menyesuaikan kebutuhan gizi ternak meliputi kebutuhan protein kasar, lemak kasar, serat kasar, energy, TDN Mineral dan vitamin.
  • enyesuaikan kebutuhan bahan kering ternak (gram/ekor/hari, atau kg/ekor/hari)
  • Pemilihan bahan pakan yang baik yang murah, mudah didapat, banyak, tidak beracun, dan tidak bersaing dengan manusia.
  • Untuk ruminansia seperti kambing dan sapi : konsentrat, hijauan, pakan tambahan, dan pakan penguat
  • Waktu pemberian pakan yang teratur
  • Pemberian minum ad libitum (tidak dibatasi)

4.       Manajemen Pemeliharaan


Manajemen pemeliharaan untuk ternak berbeda setiap jenis ternaknya, tetapi hal-hal berikut ini bisa menjadi patokan dalam upaya manajemen pemeliharaan.
  • Menyesuaikan kebutuhan pakan ternak sesuai umur
  • Mencatat tanggal kelahiran
  • Menyiapkan tempat khusus untuk persiapan kelahiran
  • Memisahkan kandang pejantan dan indukan (kecuali pada waktunya dikawinkan

5.       Manajemen Reproduksi


Manajemen reproduksi merupakan upaya kita untuk mengatur dan menjaga ternak agar memiliki produktifitas yang tinggi baik dalam hal menghasilkan telur atau anakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen reproduksi ternak adalah sebagai berikut:
  • Pemilihan indukan yang memiliki produktifitas dan kesehatan baik
  • Menentukan system perkawinan (line breeding,  Inbreeding, cross breeding), sex ratio.
  • Ketahui waktu birahi ternak agar dapat menentukan kapan dikawinkan,
  • Membuat catatan reproduksi
  • Memilih pejantan yang unggul
  • Menyiapkan kelahiran ternak
  • Merawat anakan yang baru lahir atau menetas dengan hati-hati
  • Melakukan penyapihan di waktu yang tepat

6.       Manajemen Kesehatan


Manajemen kesehatan atau pengendalian penyakit adalah cara kita mengendalikan, mencegah, dan merawat, serta mengobati ternak yang sakit. Setiap jenis ternak memiliki kecenderungan penyakit yang berbeda-beda dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen kesehatan ternak:
  • Sanitasi dan pembersihan kandang
  • Pengontrolan terhadap ternak yang lesu, nafsu makan menurun, dan mata sayu, apabila menemukan ternak seperti ini segera lakukan karantina untuk mencegah penularan ke ternak lainnya.
  • Pemeliharaan yang intenssif untuk ternak yang baru lahir (terutama kelinci)
  • Pemberian ransum dan minum dari bahan yang sehat dan tidaak beracun
  • Pemeliharaan kandang meliputi alas dan lantai kandang

7.       Manajemen Pemasaran


Untuk semua produk peternakan yang berupa telur, daging, dan susu mungkin masaalah pemasaran tidak lagi menjadi masalah. Karena selama masih ada manusia hidup maka bisnis peternakan tidak akan mati. Strategi pemasaran atau marketing sekarang sudah sangat beragam salah satunya adalah internet. Dengan memanfaatkan internet bisnis peternakan pun bisa Go Online. Tinggal bagaimana kreativitas kita memanfaatkannya.

Demikian deskripsi singkat Panduan Belajar Bisnis Peternakan yang menguntungkan untuk semua kalangan. Bila anda mengambil manfaat dari artikel ini silahkan share ke teman anda, agar teman anda juga mendapatkan manfaat.



Terimakasih…
Read More